Pages

Tuesday, July 1, 2014

kisah seorang ulama dan ketiga istrinya

Diceritakan ada seorang ulama baru saja tiba di negrinya selepas mengerjakan ibadah umrah. Kedatangan sang ulama disambut mesra oleh ketiga istrinya di bandara dan masing-masing dari ketiga istri tersebut menginginkan agar sang ulama terlebih dahulu yang mendatangi rumahnya. Mendengar permohonan ketiga istrinya, sang ulama berkata:” Baiklah, saya akan membuat saembara, siapa diantara kalian bertiga yang paling unggul dalam menyebutkan ayat al-Qur’an, maka dialah yang akan aku datangi rumahnya terlebih dahulu.”

Istri pertama, lantaran merasa istri yang lebih terdahulu ia membaca ayat:

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ . أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ  .

Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada Allah, berada dalam jannah kenikmatan (QS Al Waqi’ah; 10-11)

Istri kedua, karna posisi di tengah-tengah ia membaca ayat:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Artinya, ”Peliharalah segala shalat kalian, dan (peliharalah) shalat wustha (yang berada di tengah). Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS Al-Baqarah [2]: 238).

Istri terakhir tidak mau kalah, ia membaca:

وَلَلْأَخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُوْلَى
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).” (QS. Adh-Dhuha: 4)

وَالأَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 17)


Sang ulama berkata saembara ini dimenangkan oleh istri ketiga. Istri pertama dan kedua bertanya kepada sang ulama:” Kenapa Istri ketiga yang menang, apa tolak ukurnya?. Sang ulama menjawab: “Kalau sudah urusan akherat, segala urusan dunia kalah tua.”